KONTRIBUSI WARGA NEGARA SEBAGAI PEWARIS KEBUDAYAAN CANDI BOROBUDUR


Melalui  uraian di atas dapat diketahui bagaimanakah susah payahnya perjuangan untuk mendirikan Candi Borobudur yang megah tersebut. Adapun dapat diketahui bahwa peninggalan candi tersebut merupakan salah satu keajaiban dunia, maka sudah sepantasnya kita sebagai pewaris budaya dari nenek moyang yang harus menjaga kelestarian kebudayaan tersebut sekaligus mempertahakan nilai religius yang ada. Jika dilihat belakangan ini keberadaan Candi-candi di Indonesia telah banyak mengalami  pergeseran bahkan dapat dikatakan telah mengalami penurunan dalam nilai-nilai religius. Sebagai contoh bahwa sekarang banyak wisatawan yang datang dengan motifasi yang tidak jelas, datang ketempat yang sakral dengan pakaian yang kurang pantas, dan juga banyak muda-mudi yang datang dengan etika yang kurang pas. Tindakan demikian ini merupakan bentuk penurunnan kemajuan sebuah bangsa karena sering kita dengar bahwa sebuah bangsa yang maju maka bangsa tersebut sangat menghargai dan menghormati kebudayaannya ataupun semua bentuk peningalan-peningalan yang ada. Dari ungkapan tersebut maka hal ini merupakan sebuah intropeksi  untuk bangsa kita.
Untuk memperbaiki tentang perununan nilai-nilai religius terhadap peningalan- peniggalan yang ada dan yang terjadi pada bangsa ini tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja. Hal ini merupakan tugas bersama berbagai pihak yaitu adanya kerjasama antara dinas pariwisata (Dinas pelestarian cagar Budaya), Pemerintah, Warganegara sekaligus pewaris yang masih ada hubungannya dengan sebuah kepercayaan religius pada saat pembangunan candi tersebut berlangsung. Tindakan ini dapat diawali dengan pemberian peraturan kepada pengunjung misalnya dengan menertipkan untuk para pengunjung harus mengenakan pakian yang sopan atau misal lebih bagusnya lagi jika ada pakaian khusus yang disediakan dari pihak pengelola untuk memasuki  kawasan candi. Jadi dengan demikian merupakan sebuah jalan tenggah bahwa melalui dinas wisata peningalan candi sebagai salah satu sumber pendapatan dan tidak tanpa meninggalkan nilai religius yang semestinya diterapkan karena  kekuatan nilai religius akan memberikan aura kedamaian bagi pengunjung sekaligus jika nilai kesakralan tetap dijaga maka akan ada berkah baik bagi para pengunjung dan keberadaan bangunan peningalan tersebut pernyataan ini selaras dengan ungkapan para bijaksana bahwa ketika manusia bersahabat dengan alam maka alampun akan besahabat dengan kita dan juga terdapat ungkapan lain bahwa kemerosotan moral manusia akan mempercepat kehancuran. Dengan demikian maka merupakan sebuah tanggung jawab bersama untuk mewujudkan sebuah bangsa yang menghargai peningalan kebudayaan.

Postingan populer dari blog ini

KLONING MENURUT PANDANGAN AGAMA BUDDHA

TEORI KAUSALITAS BUDDHIS

PERAN UTU NIYAMA DALAM TERJADINYA BENCANA ALAM