Postingan

Tradisi Nyadran masyarakat Jawa

Bagi masyarakat Jawa, kegiatan tahunan yang bernama nyadran atau sadranan merupakan ungkapan refleksi sosial-keagamaan. Hal ini dilakukan dalam rangka menziarahi makam para leluhur. Ritus ini dipahami sebagai bentuk pelestarian warisan   tradisi   dan budaya para nenek moyang. Nyadran dalam tradisi Jawa biasanya dilakukan pada bulan tertentu, seperti menjelang bulan Ramadhan, yaitu Sya'ban atau Ruwah. Nyadran   dengan ziarah kubur merupakan dua ekspresi kultural keagamaan yang memiliki kesamaan dalam ritus dan objeknya. Perbedaannya hanya terletak pada pelaksanaannya, di mana nyadran biasanya ditentukan waktunya oleh pihak yang memiliki otoritas di daerah, dan pelaksanaannya dilakukan secara kolektif. Tradisi nyadran merupakan simbol adanya hubungan dengan para leluhur, sesama, dan Yang Mahakuasa atas segalanya. Nyadran merupakan sebuah pola ritual yang mencampurkan budaya lokal dan nilai-nilai Islam, sehingga sangat tampak adanya lokalitas yang masih kental islam...

TAARE ZAMEEN PAR

Film ini  menceritakan tentang seorang anak yang bernama Ishaan Nandkishore Awasthi. Dia adalah seorang anak berusia delapan tahun yang dalam usianya ia tidak menyukai sekolah. Setiap mata pelajaran dirasakan sulit baginya dan ia terus-menerus gagal dalam ujian. Sehingga teman sekelasnya menjadikan Ishaan sebagai bahan penghinaan ataupun sebagai bahan ejekan. Bahkan guru yang mendidik ishaan juga mengucilkan keberadaannya, karena mereka menganggap ishaan adalah anak idiot. Di sisi lain, Ishaan mempunyai dunia yang penuh keajaiban yaitu negeri ajaib penuh dengan warna dan binatang animasi. Seni, meskipun tidak ada yang menyadari hal ini pada awalnya. Sedangkan Ayah Ishaan, Nandkishore Awasthi adalah seorang eksekutif sibuk yang sukses dan mengharapkan yang terbaik dari anak-anaknya. Ibunya, Maya Awasthi adalah seorang ibu rumah tangga yang frustrasi oleh ketidakmampuannya untuk membantu Ishaan. Di sisi lain, Kakak Ishaan yang bernama Yohaan adalah seorang pelajar yang sukses. Setel...

KEBAHAGIAAN BERASAL DARI PIKIRAN

      Kebahagiaan adalah suatu keadaan yang dapat dicapai melalui pengembangan pikiran. Semua orang pasti menginginkan merasakan kebahagiaan di dalam hidupnya. Kebahagiaan tersebut dapat muncul jika ada kondisi yang dapat membuat bahagia dan juga terdapat penyebabnya. Kondisi utama yang dapat membuat seseorang bahagia atau tidak bahagia adalah faktor yang ada di dalam diri sendiri, yaitu bagaimana sikap diri sendiri dalam menghadapi kondisi yang terjadi diluar.      Seseorang perlu memahami pikiran secara mendalam. Tanpa hal itu, maka seseorang tidak akan mengetahui bagaimana caranya untuk mengakhiri atau menghentikan penderitaan. Untuk itulah seseorang perlu belajar meditasi (konsentrasi). Jika konsentrasi tidak dipelajari, maka pikiran sendiri juga tidak akan mampu untuk dipahami dengan jelas.      Untuk melaksanakan meditasi, pendidikan tentang moralitas sangat dibutuhkan. Karena dengan latihan kemoralan akan dapat membeb...

KONTRIBUSI WARGA NEGARA SEBAGAI PEWARIS KEBUDAYAAN CANDI BOROBUDUR

Melalui  uraian di atas dapat diketahui bagaimanakah susah payahnya perjuangan untuk mendirikan Candi Borobudur yang megah tersebut. Adapun dapat diketahui bahwa peninggalan candi tersebut merupakan salah satu keajaiban dunia, maka sudah sepantasnya kita sebagai pewaris budaya dari nenek moyang yang harus menjaga kelestarian kebudayaan tersebut sekaligus mempertahakan nilai religius yang ada. Jika dilihat belakangan ini keberadaan Candi-candi di Indonesia telah banyak mengalami  pergeseran bahkan dapat dikatakan telah mengalami penurunan dalam nilai-nilai religius. Sebagai contoh bahwa sekarang banyak wisatawan yang datang dengan motifasi yang tidak jelas, datang ketempat yang sakral dengan pakaian yang kurang pantas, dan juga banyak muda-mudi yang datang dengan etika yang kurang pas. Tindakan demikian ini merupakan bentuk penurunnan kemajuan sebuah bangsa karena sering kita dengar bahwa sebuah bangsa yang maju maka bangsa tersebut sangat menghargai dan menghormati kebudayaa...

Aṭṭhasīla Sebagai Pembentuk Kepemimpinan yang Baik

Aṭṭhasīla Sebagai Pembentuk Kepemimpinan y ang Baik by: Triyono BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalau berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok kecil. Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati dan menghargai. Menjadi pemimpin dalam suatu kelompok kadang hanya untuk kepentingan pribadi mereka bukan sepenuhnya untuk melayani kelompok atau masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat dalam kehidupan sekarang yaitu pemimpin yang melakukan koprupsi. Tidakan korupsi tersebut merupakan tindakan yang menguntungkan diri sendiri. Selain itu dalam kehidupan sekarang banyak pemimpin yang mencari kehormatan atau supaya dihormati dalam masyarakat kerena menjadi seorang pemimpin. Dalam mencari jalan keluar untuk mengatasi pemin...

SADRANAN MENURUT AGAMA BUDDHA

Dalam tradisi jawa megenal istilah sadranan . Sadranan merupakan warisan turun temurun dan masyarakat jawa mempercayai tradisi tersebut didak beleh dilupakan. Dalam tradisi tersebut biasanya dilakssanakan pada sasi Ruwah . Dalam melaksanakan tradisi ini masyarakat melakukan bersih makam leluhurnya. Semua itu dilakukan untuk menghormati dan mendoakan leluhurnya, agar mereka dapat terlahir dialam yang berbahagia. Sadranan menurut agama Buddha merupakan kegiatan yang mirip dengan patidana . Tapi antara sadranan dan patidana memiliki perbedaan dalam cara pelaksanaannya. Kalua dalam patidana cara melaksanakannya dengan melakukan perbuatan abaik lalu dilimpahkan kepada leluhurnya, sedangkan sadranan deilakukan cukup sulit yaitu dengan menggunakan sesajian-sesajian dan bersih makam leluhurnya. Sadranan dalan tradisi jawa kebanyakan menggunakan ingkung (istilah jawa). Dalam agama buddha menolak andanya pembunuhan dalam melaksanakannya. Jadi untuk menggunakan ingkung dalam agama b...

EMPAT KEBENARAN MULIA

EMPAT KEBENARAN MULIA By: Triyono Dalam agama Buddha terdapat ajaran-ajaran yang seharusnya dilakukan. Salah satu ajaran dari Buddha yaitu empat kebenaran mulia (cattari ariya saccani). Empat kebenaran mulia pertama kali diajaran kepada lima orang pertapa yaitu pada waktu khotbah pertama sang Buddha. Empat kebenaran mulia terdiri dari kesunyataan tentang Dukkha (Dukkha ariyasacca), kesunyataan tentang asal mula Dukkha (Dukkhasamudaya ariyasacca Dukkha), kesunyataan tentang lenyapnya Dukkha (Dukkhanirodha ariyasacca Dukkha), dan kesunyataan tentang jalan menuju lenyapnya Dukkha (Dukkhani-rodhagamini-patipada). Dukkha diartikan sebagai penderitaan. Setiap orang pasti mengalami penderitaan baik disadari maupun tidak disadari, contohnya dalam kehidupannya mengalami kecewa itu merupan salah satu penderitaan. Kesunyataan tentang asal mula Dukkha, asal mula Dukkha yaitu tanha atau keinginan. Jika seseorang masih memiliki tanha maka ia akan terlus merasakan penderita. Kesunya...