KLONING MENURUT PANDANGAN AGAMA BUDDHA


Pada zaman modern ini banyak sekali penemuan-penemuan yang sangat hebat bahkan sampai menggemparkan dunia salah satu penemuannya adalah kloning yang ditemukan pada tahun 1997 oleh Dr. Ian Willmut seorang ilmuan Skotlandia dengan menjadikan sebuah sel telur domba yang telah direkayasa menjadi seekor domba tanpa ayah atau tanpa perkawinan. Kloning sampai saat ini masih menjadi permasalahan dalam agama, karena ada agama yang memperbolehkan kloning dan ada yang tidak memperbolehkan.
Kloning sebenarnya masih memerlukan media untuk umbuh kembangnya zigot yaitu mdia kandungan. Perbedaan kloning dengan pembuahan biasa adalah, bahwa kloning menggunakan 1 sel induk, tanpa perlu lagi keterlibatan 2 pihak (jantan dan betina) untuk memproses  kehidupan suatu makhluk. Dari penjelasan tersebut kloning menurut agama Buddha masih termasuk dalam tumimbalahir tapi hanya cara pembuahanya yang berbeda. Walaupun cara pembuhana berbeda tapi kloning menurut agama Buddha merupakan kelahiran makhluk melalui kandungan karena keloning masih menggunakan media kandungan.
kelahiran makhluk dari hasil kloning mempunyai bentuk fisik yang sama dengan makhluk yang diklong. Dalam agama Buddha makhluk yang memiliki bentuk fisik yang sama itu karena mempunyai persamaan karma shingga menjadikan bentuk fisik yang sama atau kembar. Seperti anak yang kembar juga karena memiliki persamaan karma singga memiliki fisik yang sama. Begitu juga dengan kloning, karena memiliki persamaan antara makhluk hasil kloning dengan makhluk yang dikloning. Oleh karena itu kloning dalam agama Buddha termasuk tumimbalahir.

Postingan populer dari blog ini

TEORI KAUSALITAS BUDDHIS

PERAN UTU NIYAMA DALAM TERJADINYA BENCANA ALAM