Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2012

ASPEK POSITIF DARI DOGMA

Pendahuluan             Dogma dari bahasa Yunani adalah kepercayaan atau doktrin yang dipegang oleh sebuah agama atau organisasi yang sejenis untuk bisa lebih otoritatif. Bukti , analisis, atau fakta mungkin digunakan, mungkin tidak, tergantung penggunaannya, atau dengan kata lain berarti “yang kelihatannya baik”. Pengertian Dogma menurut KBBI adalah pokok ajaran (tentang kepercayaan dan sebagainya) yang harus diterima sebagai hal yang benar dan baik, tidak boleh dibantah dan diragukan. Dogma menurut Plato dalam Laws adalah suatu kepercayaan yang benar tentang dewa-dewa. Istilah dogma juga digunakan dalam pengertian pengutukan yang berarti pernyataan dari suatu opini yang angkuh atau arogan.             Isi Dogma, iman, dan Agama             Ada kesamaan konsep antara dogma dan aksioma yang digunakan sebagai titik awal untuk analisis logika . Aksioma dapat dianggap sebagai konsep dasar atau 'sudah semestinya demikian' sehingga tak terbayangkan orang akan memba

TEORI KAUSALITAS BUDDHIS

PENDAHULUAN Sang Buddha menjelaskan bahwa pencarian akan hakekat sumber dari segala sesuatu membimbingnya ke penemuan tentang kesatuan dan proses kausal ( Dhammaţţhitatā , Dhammaniyāmatā , atau sederhananya Dhammatā ). Ini adalah pengetahuan tentang pola sebab-akibat yang memungkinkan Beliau mengakhiri kecenderungan merusak dan karenanya berhasil mencapai kebebasan. Penjelasan ini haruslah dilihat dari latar belakangnya, sewaktu beranekaragamnya teori meta fisika seperti ”Jiwa” atau ”diri” yang kekal ( ātman ), ”sifat bawaan” ( svabāva ), atau brahma pencipta ( iśvara ), diletakan sebagai dasar keterangan untuk menjelaskan segala fenomena.  Tentang hal ini dijelaskan oleh Sang Buddha kepada para Bhikkhu, dalam ”sutta hubungan kausal” ( Paccaya sutta ) yang berisi kausalitas ( paţiccasamuppāda ) dan fenomena yang terjadi secara bersyarat ( paţiccasamuppāna Dhamma ). PEMBAHASAN Sebelum dan semasa Sang Buddha hidup, filsafat di India masih diliputi paham-paham metafisika, hal it

Abhidharrma-Kosa

Gambar
A.   Latar belakang             Kitab-kitab agama Buddha dipandang dari materi atau isinya dapat dikelompokan ke dalam Vinaya, Sutta dan Abhidhamma dan kelompok turunan kitab suci yang terdiri dari berbagai macam penjelasan atau komentar (attakatta) serta sastra yang mengacu pada Kitab Suci Tripitaka dalam bentuk syair maupun prosa. Ditinjau dari penulis kitab-kitab agama Buddha maka dapat dikelompokan menjadi dua yaitu penulis kitab Pali dan penulis kitab Sansekerta. Kitab Pali yang pertama kali dituliskan orang adalah kitab suci Tipitaka pada abad pertama Sebelum Masehi di Ceylon. Sejak itu di Ceylon banyak ditulis kitab-kitab agama Buddha dalam bahasa Pali yang mengacu pada Tipitaka. Salah satu acarya besar bangsa India yang menulis kitab agama Buddha dalam bahasa Pali adalah Bhikkhu Nagasena dan Bhikkhu Buddhaghosa. Sedangkan penulis kitab Sansekerta antara lain  Asvaghosa, Nagarjuna, Buddhapalita, Bhavaviveka, Asanga, Vasubandhu, Dinnaga dan Dharmakirti. Vasubandhu di la

KLONING MENURUT PANDANGAN AGAMA BUDDHA

Pada zaman modern ini banyak sekali penemuan-penemuan yang sangat hebat bahkan sampai menggemparkan dunia salah satu penemuannya adalah kloning yang ditemukan pada tahun 1997 oleh Dr. Ian Willmut seorang ilmuan Skotlandia dengan menjadikan sebuah sel telur domba yang telah direkayasa menjadi seekor domba tanpa ayah atau tanpa perkawinan. Kloning sampai saat ini masih menjadi permasalahan dalam agama, karena ada agama yang memperbolehkan kloning dan ada yang tidak memperbolehkan. Kloning sebenarnya masih memerlukan media untuk umbuh kembangnya zigot yaitu mdia kandungan. Perbedaan kloning dengan pembuahan biasa adalah, bahwa kloning menggunakan 1 sel induk, tanpa perlu lagi keterlibatan 2 pihak (jantan dan betina) untuk memproses   kehidupan suatu makhluk. Dari penjelasan tersebut kloning menurut agama Buddha masih termasuk dalam tumimbalahir tapi hanya cara pembuahanya yang berbeda. Walaupun cara pembuhana berbeda tapi kloning menurut agama Buddha merupakan kelahiran makhluk melal