HERMENEUTIK
A. Latar Belakang
Pada zaman
dahulu, metode atau cara dalam penafsiran sangatlah sedikit. Hal ini yang
menyebabkan kehidupan pada masa itu lebih cenderung bersifat monoton dan
ortodok. Di zaman dahulu sebelum tahun masehi, sistem pendidikan hanya bersifat
sederhana dan cara yang digunakan baru dengan sisitem oral atau dari mulut
kemulut, dan kebanyakan mereka cenderung percaya begitu saja dengan apa yang
dikatakan oleh guru mereka tanpa melakukan suatu verifikasi. Dari situlah maka
kehidupan pada masa itu masih sangat kaku dan hanya sedikit memunyai aspek
seni. Sistem penafsiran pada saat itu masih sangat sederhana yaitu mereka hanya
menafsirkan apa yang terdapat dalam teks-teks tanpa menganalisis secara
mendalam.
Banyaknya
perbedaan pola pikir dari masing-masing individu, kurangnya metode atau cara
dalam menafsirkan segala sesuatu, banyaknya pandangan mengenai cara penafsiran,
dan sebagainya menyebabkan kita hanya bersifat pasif dan statis tanpa berani
melakukan perubahan yang besar. Sebenarnya apa yang seharusnya kita lakukan
untuk mengatasi persoalan tersebut? Dari latar belakang itulah maka penulis
akan mencoba membahas mengenai apa yang dimaksud dengan hermeunitik dan apa manfaat kita memelajari hermeneutik dalam kehidupan ini.
B. Pembahasan
1. Pengertian Hermeneutik
Hermeneutika merupakan salah satu
istilah yang berasal dari bahasa Yunani ialah ilmu yang menetapkan, prinsip, aturan dan patokan yang
menolong untuk mengerti atau mengartikan salah satu karya atau dokumen dari
jaman sekarang atau terutama dari jaman dahulu. Kata hermeneuitk sendiri berasal dari kata “hermeneuein”
atau “hermenia (KB)” yang diartikan sebagai
“menafsirkan” atau “penafsiran”. Menurut E. Sumaryono dalam bukunya “Hermeneuitk”
mengatakan bahwa hermeneuitk sendiri
berarti studi tentang teori
interpretasi, dan dapat berupa seni interpretasi, atau teori dan praktek
penafsiran (Sumaryono, 1999:23). Hermeneuitka Tradisional yang
meliputi hermeneuitka Alkitab mengacu pada studi tentang interpretasi teks
tertulis, terutama teks dalam bidang sastra, agama dan hukum. Sedangkan dalam kontemporer atau modern hermeneuitka tidak hanya meliputi
masalah yang melibatkan teks tertulis, tetapi segala sesuatu dalam proses
interpretasi.
Hermeneuitk sangat erat kaitannya dengan bagaimana cara
pandang kita terhadap segala sesuatu. Cara pandang masing-masing individu
berbeda-beda, hal ini mengharuskan adanya suatu ilmu yang dapat mewadahi dan
memberi suatu acuan mengenai bagaimana cara menginterpretasi sesuatu agar
esensi yang ada pada hal tersebut tidak hilang. Oleh karena itu munculah konsep
mengenai hermeneuitk.
2.
Cara
Kerja Hermeneuitk
Pada
dasarnya apabila kita sedang melakukan suatu interpretasi pada sesuatu,
tentunya disitu harus didukung oleh adanya syarat yang harus dipenuhi. Ada dua
syarat yang harus terpenuhi sebelum orang tersebut melakukan suatu
interpretasi. Syarat tersebut ialah syarat secara fisik dan syarat secara non
fisik. Syarat fisik yang harus kita penuhi adalah adanya landasan indera yang
baik. Pada dasarnya apabila kita melakukan suatu interpretasi disitu
membutuhkan alat indera; mata, hidung, telinga, pikiran/otak, dan alat-alat
indera yang lain. Syarat yang
kedua ialah kita harus terlebih dahulu memunyai pengertian dan pemahaman akan
sesuatu yang ingin kita beri interpretasi, ialah kita harus terlebih dahulu memunyai pengertian dan
pemahaman akan sesuatu yang ingin kita beri interpretasi. Sebenarnya sebelum
seseorang melakukan suatu interpretasi terhadap sesuatu, sebelumnya orang
tersebut harus benar-benar mengerti dan memahami dengan sesuatu yang ingin di
interpretasi tersebut. Apabila kita belum mengerti sekaligus memahami maka yang
terjadi adalah interpretasi tidak akan jalan. Mengerti, memahami, dan
interpretasi merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
Ketepatan
pemahaman dan penjabaran yaitu ketepatan dalam kita memahami dan menjabarkan sesuatu,
apabila kita dapat memahami dan menjabarkan suatu hal dan pemahaman juga
penjabaran kita dapat diterima oleh orang lain, pemahaman dan penjabaran kita
logis, dan bermanfaat bagi orang lain maka kita sudah dianggap sebagai orang
yang mampu memahami dan menjabarkan dengan baik dan benar. Setelah kedua hal
tersebut dapat kita penuhi maka kita dapat pula menerapkan ilmu hermeneutik dalam segala aspek kehidupan
ini, untuk dapat
melakukan hermeneutik kita terlebih
dahulu harus mengerti dan memahami objek yang akan kita beri interpretasi, sebelum timbul suatu
pengertian terlebih dahulu kita harus melakukan pengamatan, penafsiran, dan
juga evaluasi. Untuk bisa mengamati, melakukan penafsiran, dan evaluasi yang
sesuai dengan yang diharapkan terlebih dahulu kita harus memunyai suatu
pengetahuan yang benar (correct). Dengan kata lain untuk dapat melakukan suatu
interpretasi yang benar kita harus memunyai pengetahuan yang benar pula.
3.
Penerapan
Hermeneuitk
Dalam hidup
ini, hermeneutik sangat kita
butuhkan. Bukan hanya dalam konteks ilmu pendidikan saja melainkan pada
ilmu-ilmu yang lain. Politik, ekonomi, sosial, dan sebagainya tidak lepas dari hermeneutik. Proses hermeneutik sangat berperan dalam perubahan hidup kita. Misalkan
dari bidang ekonomi, apabila kita tidak berani melakukan suatu interpretasi
terhadap sesuatu maka yang terjadi adalah kita hanya akan statis disitu dan
tidak mungkin untuk dapat maju dan berkembang. Ini yang mengakibatkan kita akan
tersaingi oleh orang lain dan kita akan semakin terpuruk dalam ekonomi kita.
Sepertihalnya penjual bakso, apabila ia tidak berani melakukan suatu
interpretasi terhadap bakso-bakso yang sudah ada dan ia hanya ikut-ikutan saja
dan tidak ingin tampil beda maka yang terjadi adalah ia hanya akan seperti yang
lain atau bahkan lebih parah karena ia tidak memunyai pelanggan. Begitu juga
dengan dunia yang lainnya. Oleh karena itu hermeneutik
sangat apenting dalam hidup ini.
Selain itu, hermeneutik juga bisa kita terapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Kita hidup tidak lepas dari interpretasi, karena
hidup tanpa suatu interpretasi maka hidup kita akan kering. Sepertihalnya kita
yang tidak berani melakukan interpretasi terhadap segala sesuatu, kita hanya
akan menjadi orang yang biasa-biasa saja. Akan tertapi apabila kita berani
melakukan suatu interpretasi terhadap apapun yang ada dihadapan kita, maka kita
akan menjadi orang yang sukses dan terpandang. Contohnya para filsuf-filsuf
yang ada di dunia ini, seperti Aristoteles, Plato, Buddhaghosa, Nagarjuna,
mereka menjadi terkenal, hidup penuh arti, dan sebagainya karena mereka berani
mekukan interpretasi terhadap segala sesuatu.
C. Kesimpulan
Hermeneutik merupakan sebuah ilmu
filsafat yang berarti studi
tentang teori interpretasi, dan dapat berupa seni interpretasi, atau teori dan
praktek penafsiran. Untuk dapat membuat interpretasi, orang lebih dahulu
harus mengerti atau memahami. Adanya ketepatan pemahaman, pengertian, dan
ketepatan penjabaran, akan dapat membuat kita bisa melakukan suatu interpretasi
yang benar. Ilmu tersebut dapat kita terapkan dalam berbagai aspek kehiduapan
ini seperti aspek ekonomi, sosial, hukum, pendidikan, dan sebagainya. Apabila
kita bisa menyelami ilmu tentang penafsiran maka kita akan bisa hidup kritis
dan selalu aktif dalam menjalani kehidupan ini tanapa adanya suatu keruwetan
yang dapat membuat kita
terjerumus kehal-hal yang negatif seperti salah persepsi yang mengakibatkan
terjadinya suatu konflik, peperangan, saling bersitegang, dan sebagainya.
Referensi:
·
Sumaryono, E. 1999. Hermeneuitk; sebuah Metode Filsafat. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.