ketuhanan daam agama buddha


Nama               : Triyono                      Makul                          : Filsafat Buddha
Nim                 : 09.1.183                    Dosen Pengampu        : Slamet Waluyono, S.Ag.
Semester          : V (lima)
PENTINGNYA KONSEP KETUHANA DALAM AGAMA BUDDHA
KeTuhanan dalam agama Buddha sering dibahas dalam masyarakat. dalam agama Buddha seolah-olah tidak mengajarkan tentang konsep keTuhanan. Dalam agama Buddha kususnya Indonesia konsep mengenai Nibbana digunakan sebagai konsep keTuhanan dalam agama Buddha, yaitu tidak dilahirkan, tidak menjelma, tidak diciptakan, yang mutlak. Olah karena itu penulis akan membahas mengenai pentingnya konsep keTuhanan dalam agama Buddha.
Dalam agama Buddha Tuhan tidak dipandang sebagai suatu pribadi. Agama Buddha dapat dikatakan agama yang tidak mengenal Tuhan karena penjelasan keTuhanan berasal dari kitab Udana yang merupakan penjelasan dari Nibbana. Dalam agama Buddha memang tidak membicarakan mengenai keTuhan, tapi bukan berati menolak mengenai konsep keTuhanan. Walaupun tidak begitu menekankan mengenai keTuhan, tapi agama Buddha lebih menekankan mengenai nilai dari keTuhan. Nalai keTuhan seharusnya diterapkan dalam kehidupan masyarakat karena dengan menerapkan nilai keTuhanan seseorang akan dapat hidup dengan baik. Nilai-nilai keTuhanan yang berupa perbuatan-perbuatan baik dalam kehidupan sehari-hari.
Di negara Indonesia keTuhanan memang dianggap sangat penting karena untuk diakui sebagai agama di Indonesia harus memiliki Tuhan arena agama yang tidak memiliki Tuhan dianggap agama Nonteis. Maka dari itu agama Buddha di Indonesia mengakui adanya Tuhan yaitu Sangyang Adhi Buddhaya. Jadi bisa dikatakan konsep keTuhanan dalam agama Buddha dibutuhkan untuk bisa diakui di Indonesia. Selain agar diakuinya agama Buddha di Indonesia konsep keTuhanan juga berfungsi dalam meningkatkan keyakinan anak terhadap Buddha, dhamma, dan sangha. Anak kekil yang tidak diajari menganai keTuhan akan menjadi berkurang keyakinannya mengenai agama Buddha. Hal tersebut dikarena teman yang beragama lain memiliki Tuhan. Dengan diajarkan konsep keTuhanan pada anak maka anak akan mersa sama memiliki Tuhan seperti teman yang beragama lain.
Jadi dalam agama Buddha kususnya di Indonesia sangat penting sekali mengenai adanya konsep keTuhanan dalam agama Buddha. Konsep keTuhana atau adanya Tuhan dapat berafungsi agar agama Buddha di akui sebagai salah satu agama di Indonesia. Konsep keTuhanan dalam juga berfugsi sebagai alat untuk mendidik anak supaya yakin terhadap Tiratana.

Postingan populer dari blog ini

KLONING MENURUT PANDANGAN AGAMA BUDDHA

Pada zaman modern ini banyak sekali penemuan-penemuan yang sangat hebat bahkan sampai menggemparkan dunia salah satu penemuannya adalah kloning yang ditemukan pada tahun 1997 oleh Dr. Ian Willmut seorang ilmuan Skotlandia dengan menjadikan sebuah sel telur domba yang telah direkayasa menjadi seekor domba tanpa ayah atau tanpa perkawinan. Kloning sampai saat ini masih menjadi permasalahan dalam agama, karena ada agama yang memperbolehkan kloning dan ada yang tidak memperbolehkan. Kloning sebenarnya masih memerlukan media untuk umbuh kembangnya zigot yaitu mdia kandungan. Perbedaan kloning dengan pembuahan biasa adalah, bahwa kloning menggunakan 1 sel induk, tanpa perlu lagi keterlibatan 2 pihak (jantan dan betina) untuk memproses   kehidupan suatu makhluk. Dari penjelasan tersebut kloning menurut agama Buddha masih termasuk dalam tumimbalahir tapi hanya cara pembuahanya yang berbeda. Walaupun cara pembuhana berbeda tapi kloning menurut agama Buddha merupakan kelahiran makhluk melal
Baca selengkapnya

TEORI KAUSALITAS BUDDHIS

PENDAHULUAN Sang Buddha menjelaskan bahwa pencarian akan hakekat sumber dari segala sesuatu membimbingnya ke penemuan tentang kesatuan dan proses kausal ( Dhammaţţhitatā , Dhammaniyāmatā , atau sederhananya Dhammatā ). Ini adalah pengetahuan tentang pola sebab-akibat yang memungkinkan Beliau mengakhiri kecenderungan merusak dan karenanya berhasil mencapai kebebasan. Penjelasan ini haruslah dilihat dari latar belakangnya, sewaktu beranekaragamnya teori meta fisika seperti ”Jiwa” atau ”diri” yang kekal ( ātman ), ”sifat bawaan” ( svabāva ), atau brahma pencipta ( iśvara ), diletakan sebagai dasar keterangan untuk menjelaskan segala fenomena.  Tentang hal ini dijelaskan oleh Sang Buddha kepada para Bhikkhu, dalam ”sutta hubungan kausal” ( Paccaya sutta ) yang berisi kausalitas ( paţiccasamuppāda ) dan fenomena yang terjadi secara bersyarat ( paţiccasamuppāna Dhamma ). PEMBAHASAN Sebelum dan semasa Sang Buddha hidup, filsafat di India masih diliputi paham-paham metafisika, hal it
Baca selengkapnya

PERAN UTU NIYAMA DALAM TERJADINYA BENCANA ALAM

PERAN UTU NIYAMA DALAM TERJADINYA BENCANA ALAM Di jaman sekarang banyak sekali terjadi bencana alam yang melanda bumi kita. Diantaranya banjir, tanah longsor, gempa bumi, dan angin puting beliung yang sering melanda bumi kita terutama di Indoneia. Semua itu sering kita jumpai pada waktu sekarang-sekarang ini. Bencana alam terjadi karena ulah manuaisanya itu sendiri yang merusak alam sehingga mengakibatkan bencana-bencana alam. Contonya seperti penebangan liar yang sering terjadi sehingga mengakibatan banjir dan bahkan tanah longsor. Menurut agama Buddha selain yang telah disebutkan diatas itu juga disebabkan karena utu niyama sudah tidah mengalami keseimbangan atau sudah tidak lagi teratur. Sekarang ini musim sudah tidak lagi teratur contohnya sekarang pada musim kemarau tapi masih saja turun hujan. Semua itu membuktikan bahwa hukum utu niyama yang terdapat dalam hukum tertib kosmos sudah tadak teratur lagi. Utu niyama yaitu hukum yang mengatur tentenang energi, temperatur, c
Baca selengkapnya